Blog Gue - Jika masyarakat luas lebih memahami tentang manfaat wirausaha dan mereka menerapkannya, lambat laun pasti pertumbuhan ekonomi bangsa ini semakin meningkat. Akan tetapi ada mindsite yang perlu diluruskan kembali kepada generasi penerus bangsa ini karena menghambat laju penciptaan lapangan pekerjaan. Sudah bertahun-tahun mindsite yang terbangun di sekitar kita adalah sekolah untuk mencari pekerjaan bukan sekolah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Konsep yang ditanamkan ini akan membentuk cita-cita dan keinginan anak kelak nanti, jika anak besar nanti yang akan terbentuk adalah mencari lapangan pekerjaan bukan menciptakannya.

Berikut ini adalah 5 cara untuk menumbuhkan Entrepreneur Anak Sejak Dini:

Pertama, pertegas kalimat-kalimat yang digunakan ketika proses permainan jual beli itu berlangsung, misalnya, “Saya mau beli gula, harganya berapa ya?, “Ini uangnya”, “Kembaliannya belum lho”, Saya bisa tidak ya menawar harganya ?”. Awalnya anak tentu tidak mengerti, tetapi jika hal ini dilakukan berulang-ulang, anak menjadi paham aturan mainnya.

Kedua, jika anak sudah beranjak lebih besar, sekitar umur 3 – 4 tahun, perkenalkan anak dengan proses jual beli yang nyata. Anak bisa diajak ke pasar tradisional atau ke supermarket untuk ikut terlibat dalam transaksi jual beli. Beri anak penjelasan tentang pengetahuan tentang konsep perdagangan secara sederhana dan dengan kalimat-kalimat yang mudah dipahami oleh anak.

Ketiga, saat anak bertambah usianya, misalnya ketika memasuki usia sekolah dasar, libatkan anak dengan usaha kecil-kecilan. Misalnya anak diikutsertakan untuk membantu berjualan layang-layang saat musim layang-layang. Ketika sedang musim buah, ajak anak untuk berdagang buah-buahan, atau usaha dagang lainnya yang bermacam-macam.

Keempat, bertambahnya usia anak, coba latih pikiran kreatif dan ketertarikan mereka tentang usaha-usaha yang sekiranya bisa dikembangkan. Dorong anak anda memulai usahanya dari yang kecil terlebih dahulu, dan jadikan dia pelaku utamanya, sementara orangtua sebagai pembimbing dan pemberi dukungan.

Kelima, jika anak sudah berani mencoba untuk memulai usahanya, terus dorong semangat entrepreneur anak dan rangsang ide-ide kreatifnya. Bisa jadi usaha pertamanya gagal, tetapi karena dorongan dari orangtua yang begitu tinggi, anak akan bangun lagi dan mencoba usaha di bidang lainnya. Justru pengalaman kegagalan ini diperlukan agar anak mempunyai mental yang kuat. Selalu beri dia motivasi agar mau bangkit kembali saat gagal, agar kelak tak gamang dalam berwirausaha. Semoga.
Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan kepada anda, semoga bermanfaat.........^_^

Tinggalkan Komentar Anda Disini

    Followers

    Tukar Link